Saturday, October 20, 2012

Saat aku menunggu

Sesaat tadi aku sempet mengobrol dengan teman dikantor dulu..
Sudah lama sekali kita ga pernah ngobrol..
Walopun via chat bbm, kita bisa sangat asyik mengobrol.
Mungkin karena kita di posisi yang sama, jadi kita bisa nyambung.
Ada banyak hal yang bisa kita bagi..
Saling menguatkan, saling memberi semangat..
Iya, kita sama-sama sedang menunggu..
Menunggu terjawabnya doa...
Alloh pasti mempunyai rencana yang lebih indah, dan pasti itu sempurna.
Yang penting, bagaimana ikhtiar kita dalam masa-masa penantian terkabulnya doa.
Mungkin saat ini, kita punya banyak teman seperjuangan, sama-sama menunggu..
Ada yang menunggu jodoh, ada yang menunggu dapat pekerjaan, ada yang menunggu kehadiran anak, ada yang menunggu kesembuhan, ada yang menunggu rezeki...
kita sama-sama menunggu..
Apa yang kita lakukan saat menunggu itu? ada yang berikhtiar sekuat tenaga, ada yang berdoa siang-malam, ada yang menyerah, ada yang kecewa, ada yang pasrah..
Kita memang belum tahu apa jawaban doa kita, yang penting di masa-masa menunggu ini menjadi ladang ibadah... semakin lama menunggu, semakin banyak doa, semakin mendekat, semakin berserah,dan itu akan membuat kita selalu ingat Alloh.. Semoga Alloh menjadi ridho... mencatat semua ikhtiar sebagai amal ibadah...
Memang sih, dalam masa penantian itu banyak sekali godaan untuk percaya selain kepada Alloh. Bisikan syetan dan iblis itu begitu halus.. membuat percaya kepada kekuatan seorang dokter. Seolah-olah hanya dokter itu yang mampu menyembuhkan. Saat mencoba dengan dokter lain dan tidak berhasil, semakin kuat keyakinan itu, "Coba kalo dengan dokter yang mujarab itu pasti berhasil"
Menjadi percaya kepada tenaga alternatif, hanya karena ramuannya yang sangat hebat yang bisa menyembuhkan.
Menjadi percaya kepada kyai untuk mendapatkan jodoh, yakin akan doa-doanya akan terkabul...
Padahal semua hanya terjadi kalau Alloh sudah mengijinkan.
Kita ikhtiar ke dokter, biar Alloh mengijinkan untuk sembuh.. biar jadi ladang amal dokter membantu menyembuhkan pasien.. Alloh yang memberi kekuatan dan ilmu kepada dokter untuk menyembuhkan.
Begitu juga tukang pijat, semua karena Alloh memberinya pengetahuan.
Pak kyai, pak ustad hanya memberi bimbingan dan ilmu bagaimana kita berdoa sama Alloh, sudah benarkah cara kita meminta sama Alloh... Tetap Alloh yang berhak menentukan.

Tetap Semangat. Tetap terus berdoa..
Semoga Alloh mengabulkan.. Amin..